Kebersihan sebagian dari Iman
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kita semua pasti pernah menghabiskan makanan yang kita makan dengan lahap dan merasakan kenyang setelahnya. Setelah itu, tanpa kita sadari sebagian dari apa yang kita makan, mempunyai kemasan atau bungkus untuk menutupi makanan yang kita makan. Lalu, terkadang kita juga sering melupakan bungkus makanan itu atau biasa disebut juga dengan SAMPAH dalam menempatkan di suatu tempat yang tepat. Mungkin kita semua sudah paham tempat yang pantas untuk sampah. Ya, itulah Tong Sampah.
Namun, disini kita tidak membahas tentang Tong Sampah ataupun sampah itu sendiri. Akan tetapi, kita akan membahas tentang kebersihan dan itu ada kaitannya dengan sampah.
Sering kali kita jumpai banyak sampah di jalanan yang bertebaran dan kita selalu mengabaikannya tanpa kita peduli untuk membersihkannya. Karena memang apa yang ada dipikiran kita bukanlah untuk membersihkan sampah tersebut.
Akan tetapi, Islam melihat upaya membersihkan lingkungan sebagai salah satu amal mulia. Hingga Allah akan berterima kasih dan memberikan ampunan kepada hamba yang menyingkirkan dahan pohon. Seperti yang diriwayatkan dalam salah satu hadits, bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Ada seorang lelaki yang membuang dahan pohon yang menghalangi jalan, lalu ia berkata, "Demi Allah, aku akan singkirkan dahan ini agar tidak mengganggu dan menyakiti kaum muslimin," maka Allah pun memasukkannya ke surga," (HR Muslim).
Namun, hal tersebut terjadi apabila terdapat suatu yang menghalangi jalan bagi para pengendara maupun pejalan kaki.
Tak sulit rasanya apabila kita ingin melihat tumpukan sampah di sekitar lingkungan kita tinggal. Padahal tempat tersebut kerap digunakan oleh khalayak ramai. Menjaga kesucian dan kebersihan tempat yang banyak dikunjungi orang sangat penting, karena jika tempat itu kotor dan menjadi sarang penyakit, maka akan sangat mudah menjangkiti banyak orang dalam waktu yang bersamaan.
Kita juga dilarang meludah di sembarangan tempat, karena disamping ludah itu sendiri sangat menjijikan, juga menjadi salah satu sarana menularnya beberapa penyakit. Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda
“meludah di mesjid adalah dosa, dan kafarat (taubat) nya adalah dengan menanam ludah itu” (HR. Bukhari dan Muslim).
Masjid di zaman Rasulullah SAW hanyalah berlantai tanah dan pasir, sehingga kadang-kadang ada orang yang dengan diam-diam meludah sembarangan di dalamnya, lalu Rasulullah SAW memerintahkan siapa yang meludah di dalam masjid untuk menanam ludah itu supaya tidak jorok dan diinjak atau diduduki orang lain. Dalam hadits ini dapat kita ambil hikmah bahwa Islam melarang kita untuk meludah di tempat-tempat umum seperti mesjid dan juga tempat lainnya, karena sama-sama menjijikkan dan menjadi salah satu faktor tertularnya penyakit.
Hal ini sebenarnya dapat menjadi nilai yang mendasari aktivitas kita di manapun berada, akan tetapi sampah yang berserakan menjadi bukti bahwa kita masih sangat abai dengan yang namanya kebersihan, kita hanya menjadikan hadits nabi yang mengisyaratkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman sebagai selogan. Kita seolah lupa dengan apa yang telah diajarkan kepada kita bahwa sehat berawal dari bersih, maka harus ada penerapan konkrit dari hadits tersebut. Apabila dari segi kebersihan kita tidak peduli, bagaimana kita hendak berjuang atas nama agama, Negara dan bangsa.
Bahkan Rasulullah SAW mengaitkan kebersihan itu dengan keimanan seseorang. Rasulullah Saw bersabda; Suci itu bagian dari iman (HR. Muslim). Dalam hadits tersebut sangat jelas dikatakan bahwa kebersihan dan kesucian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan, oleh sebab itu orang yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian sama dengan telah mengabaikan sebagian dari nilai keimanan, sehingga dia belum termasuk orang yang betul-betul beriman secara keseluruhan.
Barakallahu fiik
keren ya suharyaaa!! semangat 🌷
BalasHapusSyukron widii 😇
HapusKeren surr. Mudah"an fotonya ngak cuman pencitraan aj😂😅
BalasHapusWkkw, Syukron bg, 🤣
Hapus